Strategi menulis surat lamaran kerja
Surat lamaran kerja merupakan ‘promosi’ tentang diri anda, dimana anda
memasarkan diri anda melalui kertas. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan
dalam menulis surat lamaran:
Tuliskan secara jelas jabatan atau posisi yang anda lamar. Jangan menulis bahwa anda melamar untuk jabatan atau posisi apa saja, tetapi tuliskan anda akan melamar pada pekerjaan “A” dengan alasan tertentu, misalnya karena sesuai dengan latar belakang pendidikan anda atau karena anda berminat untuk bekerja dalam jabatan tersebut.
Tunjukkan minat atau ketertarikan yang tinggi terhadap jabatan atau perusahaan yang ingin anda lamar. Tunjukkan juga sisi positif serta keunggulan diri anda secara wajar dan tidak berlebihan.
Tulislah surat secara singkat, jelas, padat, dan jujur dengan menggunakan bahasa yang baik, benar dan resmi.
Teliti dalam menuliskan semua hal penting, misalnya nama perusahaan, nama pejabat, unit kerja, atau biro SDM yang akan menyeleksi surat lamaran anda, nama diri anda, nama jabatan yang dilamar.
Tulislah surat dengan tinta hitam yang rapih dan jelas, dan menggunakan huruf yang formal seperti Arial, Times New Roman atau Verdana dengan ukuran 11 atau 12pt.
Tulislah surat di atas kertas putih polos dengan ukuran kuarto, A4, atau folio dengan berat 70 atau 80 mg.
Sertakan dokumen-dokumen penting, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat kursus atau seminar, surat referensi, serta dokumen lain yang berkaitan dengan lowongan pekerjaan.
Sertakan daftar riwayat hidup yang lengkap dan jelas.
Sertakan foto berwarna atau hitam putih berukuran 4 x 6 cm dengan penampilan wajah dan pakaian yang baik.
Buatlah alamat e-mail yang baik dan terkesan dewasa. Misalnya, hindari alamat email: penggemarcoklat@lycos.com, akusendiri@hotmail.com, sicantik@yahoo.com
Sebaiknya tidak mencantumkan jumlah gaji yang diharapkan atau pernah diterima dalam surat lamaran.
Membuat daftar riwayat hidup yang menjual
Daftar riwayat hidup atau seringkali disebut CV (curriculum vitae) merupakan cermin tentang diri anda bagi perusahaan tempat anda melamar kerja. Melalui daftar riwayat hidup, perusahaan akan dapat membayangkan bagaimana diri anda. Oleh karena itu, buatlah daftar riwayat hidup dan benar-benar mencerminkan diri anda. Sama halnya dengan menulis surat lamaran, daftar riwayat hidup haruslah ditulis dengan menggunakan kertas putih polos yang berukuran sama dengan surat lamaran, menggunakan warna hitam dengan huruf formal, dan ditulis dengan singkat dan padat. Daftar riwayat hidup berisi:
Identitas lengkap diri anda, yaitu nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat asal dan alamat terakhir yang dapat dihubungi, nomor telepon rumah, HP, dan alamat e-mail;
Riwayat pendidikan, yang meliputi pendidikan formal mulai dari SD sampai dengan pendidikan terakhir, serta pendidikan non-formal seperti kursus-kursus keterampilan yang berkaitan dengan lowongan pekerjaan;
Riwayat pekerjaan, yaitu di perusahaan mana saja anda pernah bekerja;
Keterampilan khusus atau spesialisasi yang anda miliki dalam bidang tertentu, misalnya komputer atau bahasa asing;
Pengalaman organisasi yang penting dan berkaitan dengan lowongan pekerjaan; serta
Daftar referensi, yang terdiri dari nama, alamat, dan nomor telepon pemberi referensi.
Kiat sukses mengikuti wawancara kerja
Dalam kebanyakan proses seleksi calon karyawan, wawancara kerja seringkali merupakan tahap awal yang dilalui oleh pelamar jika pelamar dianggap memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dari wawancara kerja ditentukan apakah pelamar kerja dapat mengikuti proses seleksi selanjutnya atau tidak. Oleh karena itu, pelamar harus mempersiapkan diri dan menjalani wawancara kerja dengan sebaikbaiknya. Beberapa kiat untuk dapat mengikuti wawancara kerja dengan sukses adalah:
Jangan bergadang sebelum wawancara agar anda tampil bugar dan segar
Kenakan pakaian dan sepatu yang formal, rapih, dan bersih. Jangan menggunakan T-shirT dan jeans. Sisirlah rambut anda dengan rapih.
Usahakan datang 10 – 15 menit sebelum jadwal wawancara agar anda tidak panik dan sudah merasa nyaman dengan diri anda dan lingkungan tempat wawancara.
Bersikaplah percaya diri namun tidak terkesan angkuh dan berlebihan. Jawablah semua pertanyaan dengan jujur, mantap, dan konsisten. Hafalkanlah daftar riwayat hidup anda sehingga anda dapat menjawab pertanyaan tentang diri anda secara tepat.
Bersikaplah profesional, taktis, dan diplomatis saat menjawab pertanyaan; berani dan fokus ke masa depan saat mengemukakan pendapat.
Jangan terkesan gelisah atau sibuk sendiri, misalnya memain-mainkan alat tulis atau jari, menggoyang-goyangkan kaki, atau memasukkan tangan ke saku baju atau celana.
Persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang anda anggap aneh atau tidak relevan, seperti “apa yang membuat anda sedih?”atau “apakah anda suka pergi ke gunung?”.
Kenali perusahaan tempat anda bekerja. Sedapat mungkin sebelum wawancara kerja anda mencari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan tempat anda
melamar kerja, misalnya sudah berapa lama perusahaan berdiri, siapa pendirinya, perusahaan bergerak di bidang apa, serta bagaimana uraian jabatan dari pekerjaan yang anda lamar.
Jangan bersikap sebagai pengemis. Meskipun anda sedang mencari pekerjaan, tetapi tidak berarti anda harus menampilkan diri anda dengan wajah yang memelas dan penuh iba. Tunjukkanlah diri anda secara profesional dan wajar.
Jangan langsung menanyakan besarnya gaji dan fasilitas yang akan diperoleh jika anda diterima bekerja.
Tips mengikuti tes psikologis
Hal penting pertama yang perlu dipersiapkan saat mengikuti tes psikologis adalah: istirahat dan makan yang cukup agar anda memiliki energi yang cukup saat mengerjakan semua tes psikologis. Sebenarnya, anda tidak perlu belajar ‘mati-matian’ untuk mengikuti tes psikologis. Saat ini memang cukup banyak buku-buku yang berisi tentang tes psikologis. Anda boleh saja mempelajari buku-buku tersebut agar anda tahu bagaimana mengerjakan tes dan meningkatkan kemampuan anda dalam jenis tes tertentu. Namun, yang perlu diingat: anda tidak perlu menghafalkan semua instruksi dan jawaban atas soal tes yang anda latih karena tes psikologis banyak sekali jenisnya.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, tes atau pemeriksaan psikologis tidak hanya mengukur kemampuan kognitif, seperti kemampuan angka dan kemampuan verbal tetapi juga mengukur minat dan bakat serta kepribadian. Cukup banyak tes psikologis yang tidak perlu anda pelajari karena tes tersebut seharusnya benar-benar mengukur respons spontan dari diri anda, misalnya tes gambar, tes minat, dan tes kepribadian tertulis. Hal utama dalam mengikuti tes psikologis adalah menampilkan diri anda yang sebenar-benarnya dengan cara mengerjakan tes psikologis dengan jujur dan konsisten agar hasil tes psikologis akurat dan dapat dipercaya untuk meramalkan kemungkinan keberhasilan anda dalam pekerjaan yang anda lamar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar